Apakah Xpander Hybrid Pakai Platform Sama dengan Facelift 2025?
Sebagai penulis otomotif dan pengguna setia Mitsubishi selama lebih dari 10 tahun, saya Akarsana Budiyanto menyusun artikel ini berdasarkan kombinasi pengalaman pribadi, riset langsung dari sumber resmi Mitsubishi, serta referensi dari publikasi otomotif terpercaya.
Dengan hadirnya Xpander Hybrid di Thailand dan rumor peluncurannya di Indonesia, banyak pembaca SBMitsu bertanya: “Apakah Xpander Hybrid menggunakan platform yang sama dengan Xpander Facelift 2025?”
Perbandingan Platform: Sama Tapi Tidak 100% Identik
Baik Xpander Facelift 2025 maupun Xpander Hybrid 2024 dibangun di atas platform Heartect generasi baru rangka monokok yang dirancang untuk efisiensi bobot dan kekakuan torsional yang lebih baik.
Namun, untuk mengakomodasi sistem hybrid (baterai, inverter, dan motor listrik), platform Xpander Hybrid mengalami beberapa perubahan struktural, seperti:
- Modifikasi di ruang bawah bagasi untuk baterai
- Penyesuaian crossmember dan jalur pendingin untuk sistem hybrid
- Subframe penguat untuk menahan berat tambahan
Meskipun arsitekturnya berasal dari platform yang sama, penggunaan komponen hybrid menjadikannya turunan khusus.
Powertrain & Pengalaman Mengemudi
Saya berkesempatan menjajal Xpander Cross terbaru dan berdiskusi dengan pengguna Xpander Hybrid di Bangkok melalui komunitas MitsuHEV ASEAN. Berdasarkan perbandingan tersebut:
Aspek | Xpander Facelift 2025 | Xpander Hybrid 2025 |
---|---|---|
Mesin | 1.5L MIVEC DOHC | 1.6L Atkinson + Motor Listrik |
Transmisi | CVT / Manual | e-CVT |
Konsumsi BBM | ±12–14 km/l | ±20–25 km/l |
Mode Berkendara | Eco, Normal | EV-only, Hybrid, Charge, dll |
Torsi Rendah | Sedang | Instan via motor listrik |
Perbedaan paling mencolok terasa saat akselerasi awal dan di jalan menanjak Xpander Hybrid terasa lebih responsif karena torsi listrik langsung bekerja dari 0 rpm.
Perspektif Ahli dan Sumber Resmi
Menurut Mitsubishi Motors Corporation, Xpander Hybrid adalah model pertama di segmen MPV mereka yang menggunakan sistem full hybrid berbasis teknologi PHEV. Artinya, adaptasi struktur dan sistem lebih signifikan daripada facelift biasa.
Artikel zigwheels Thailand juga mencatat bahwa Xpander Hybrid menggunakan modul kontrol daya baru dan sistem rekuperasi energi, yang tidak tersedia pada versi facelift.
Dampak ke Servis & Aftermarket
Xpander Hybrid kemungkinan akan:
- Memiliki biaya servis awal yang lebih mahal
- Butuh pelatihan teknisi khusus di bengkel resmi
- Memiliki sparepart eksklusif (contoh: inverter, baterai, motor)
Namun kabar baiknya, karena platform dasarnya serupa, banyak komponen bodi, interior, dan kaki-kaki tetap kompatibel dengan versi bensin.
Xpander Hybrid memang berbasis pada platform yang sama dengan Xpander Facelift 2025, tetapi dengan penyesuaian teknis yang signifikan karena sistem hybrid-nya. Ini kabar baik bagi konsumen karena:
- Kompatibilitas suku cadang tetap tinggi
- Transisi teknologi tidak mengorbankan kenyamanan
- Ekosistem servis lebih mudah dikembangkan
Sebagai pengguna dan penulis otomotif, saya menyarankan untuk menunggu peluncuran resmi dan uji jalan lokal agar kita bisa benar-benar melihat bagaimana adaptasi platform ini bekerja di kondisi jalanan Indonesia.
Baca Juga:
-0 Comment-