Konsumsi BBM Xpander Bensin vs Hybrid: Mana Lebih Hemat?
Jika kamu sedang mempertimbangkan Xpander Hybrid versus versi bensin, maka pemahaman konsumsi BBM adalah kunci pengambilan keputusan. Artikel ini akan memberikan perbandingan lengkap berdasarkan data resmi, termasuk perbandingan urban/city dan combined, sekaligus hitungan kasarnya untuk masyarakat di Indonesia.
1. Konsumsi BBM Xpander Bensin (1.5L MIVEC)
Model Xpander bensin (1.5L MIVEC 4A91, CVT – facelift global sejak 2021) memiliki konsumsi sebagai berikut:
- 6,5–7,2 liter per 100 km (setara ≈ 13,9–15,4 km/l) pada data kombinasi resmi Malaysia 🇲🇾 (markas regional Mitsubishi untuk MPV).
- Dalam uji Automobile Association of the Philippines (AAP) pada model varian GLX MT vs GLS AT, dicapai sebenarnya lebih tinggi:
- 21,01 km/l untuk GLX manual
- 22,94 km/l untuk GLS AT (~4,3–4,8 l/100 km).
- Namun catatan riil di jalan Indonesia (perkotaaan tanpa ECO‑drive): sekitar 12 km/l untuk rute stop‑and‑go dan AC menyala terus.
👉 Ringkasan:
- Gaya Efisien (ECO‑drive): 14–20 km/l
- Rata-rata gabungan: 14 km/l
- Kota padat (real use): 10–12 km/l
2. Konsumsi BBM Xpander Hybrid (1.6L + Motor Listrik, e‑CVT)
Xpander HEV & Xpander Cross HEV yang rilis di Thailand Februari 2024 menggunakan mesin 1.6L Atkinson cycle + motor listrik dan baterai 1,1 kWh, transmisi e‑CVT:
- Klaim konsumsi 19,2 km/l berdasarkan label ECO resmi di Thailand.
- Dari review Thaiautonews, angka rata₂ mencapai 19,8 km/l dalam kondisi eksekusi tes jalan konsisten.
- Efisiensi meningkat hingga +34% di kota & +15% pada kombinasi jalan dibanding model bensin CVT, berkat mode EV-only dan penggunaan electric water pump.
- Sementara peningkatan efisiensi mesin sendiri (tanpa motor listrik) mencapai +10% dibanding mesin bensin CVT biasa berkat SUV e‑water pump dan optimasi sirkuit termal.
3. Tabel Perbandingan Konsumsi BBM
Varian | Tipe Jalan | Estimasi Konsumsi (km/l) |
---|---|---|
Xpander Bensin (ECO-drive) | Kombinasi | 14–15 |
Xpander Bensin (Stop & Go Jakarta) | Dalam Kota | ~12 |
Xpander Hybrid (HEV) | Kombinasi | 19–20 |
Xpander Hybrid (Ideal EV Mode) | Urban Kota | Bisa lebih dari 25 (tanpa mesin bekerja) |
👉 Jika kamu kerap berkendara di area padat atau roda mulai berjalan cuma pakai EV‑mode — model hybrid membantu hasilkan efisiensi luar biasa.
4. Simulasi Biaya Operasional
Sebagai contoh simulasi kasar:
- Rp 12.000/liter bensin ↔ Xpander bensin dengan rata-rata 12 km/l → Rp 1.000 per km
- Xpander Hybrid (rata-rata 19,5 km/l) → Rp 615 per km
Dengan selisih Rp 385/km, artinya dalam 10.000 km:
- Hybrid menghemat sekitar Rp 3–4 juta dibanding bensin.
Jika kamu menempuh 20.000 km/tahun → hemat Rp 7–8 juta/tahun minimal (belum hitung insentif PPN rendah atau batas pajak kendaraan hybrid).
5. Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
- Harga Beli Awal (OTR):
— Bensin Rp 300–370 juta (Xpander Facelift), hybrid bisa mulai Rp 405–435 juta (perkiraan masuk Indonesia tahun 2025). - Perawatan & Akses After‑sales:
Service baterai hybrid belum tersebar luas di luar kota besar; biaya suku cadang akan lebih tinggi, tapi bisa terkompensasi efisiensi BBM. - Waktu Pemecahan Biaya (Break Even):
Jika selisih harga Rp 60 juta dan selisih operasional mencapai Rp 5 juta/tahun, maka return terlihat setelah 12–18 bulan pemakaian normal. - Situasi Mengemudi:
Kinerjanya lebih optimal jika sering berkendara di kondisi stop‑and‑go/kota atau jalan tol pada kecepatan konstan; kurang efisien jika nyaris hanya dipakai tol. - Tujuan Pengguna:
— Pemilik armada atau perjalanan harian >30.000 km/tahun: Hybrid layak dipertimbangkan.
— Pemakaian sporadis atau jarak pendek & jarang AC menyala: Bensin masih rasional.

Kesimpulan Singkat
- Xpander Hybrid HEV menawarkan efisiensi BBM +30–50% dibanding model bensin pada kondisi kota urban.
- Biaya bahan bakar per kilometer bisa jauh lebih rendah—simulasi hemat tahunan mencapai jutaan rupiah.
- Pertimbangkan juga biaya pembelian awal dan infrastruktur servis sebelum memilih.
- Xpander bensin tetap pilihan praktis jika kendaraan terutama dipakai di tol dan konsumsi jarang jadi masalah besar.
-0 Comment-